Kai Havertz: Thomas Tuchel Selalu Tuntut Yang Terbaik
By ommed
nusakini.com - Gelandang Chelsea Kai Havertz mengaku tidak panik dengan awal musim 2021/22 yang lembat, dan ia menyebut manajer Thomas Tuchel menuntut yang terbaik dari semua pemainnya.
Havertz merupakan salah satu pemain muda yang paling didambakan ketika ia tiba di London Barat dari Leverkusen pada September 2020 dengan mahar £72 juta.
Pemain asal Jerman berusia 22 tahun itu tampil 45 kali untuk The Blues di berbagai ajang kompetisi pada musim lalu, dengan menyumbang sembilan gol.
Meski musim perdananya di Stamford Bridge tidak sesuai ekspektasi, Havertz mencetak satu-satunya gol di final Liga Champions musim 2020/21 dan mengantarkan Chelsea menjadi juara usai menaklukkan Manchester City. Ini juga gol pertamanya di kompetisi terakbar di Eropa.
Pada musim 2021/22 ini, Havertz tampil sembilan kali, enam di antaranya adalah di Liga Primer Inggris. Gol pertama Havertz pada musm ini tercipta ketika Chelsea bermain imbang 1-1 di Liverpool pada akhir Agustus lalu.
"Saya sepakat dengan dia tentang pramusim. Ketika Anda sukses dan mencetak gol yang sangat penting, tentunya itu memberi Anda kepercayaan diri, tapi saya pikir itu bukan hanya tentang kepercayaan diri. Saya merasa sangat baik di sini sekarang ini. Saya mengenal para pemain, saya mengenal para staf, saya mengenal permainan, mengenal lawan-lawan sedikit lebih baik, dan kadang ini juga sangat banyak membantu Anda," ujar Havertz di laman resmi klub.
"Tapi, bagi saya, kepercayaan diri adalah hal terpenting dalam sepakbola dan ketika Anda memilikinya, Anda menjadi sangat kuat dan lebih baik. Jadi, ini merupakan kombinasi antara kepercayaan diri dan merasakan lebih di rumah."
"Ia selalu mengharapkan banyak hal baik dari Anda ketika Anda bermain di starting XI, juga ketika Anda masuk, jadi Anda harus menunjukkan diri Anda dan juga pelatih apa yang bisa Anda lakukan, bahwa Anda siap bermain."
"Saya suka ini karena saya masih muda. Saya harus banyak belajar. Saya tahu itu. Saya masih 22 tahun dan saya memiliki banyak tahun di depan saya. Terkadang saya juga ingin tahu kapan saya melakukan sesatu yang tidak bagus. Jadi, bagus buat saya memiliki pelatih yang membantu saya dalam situasi ini dan juga yang selalu ingin meningkatkan kemampuan saya. Ini sangat bagus buat saya." (gi/om)